Memahami Permasalahan Keamanan Cyber di Industri E-Commerce
Industri e-commerce di Indonesia tumbuh pesat, tetapi tantangan keamanan cyber juga meningkat. Menurut data APTIKNAS, kerugian akibat serangan cyber di Indonesia mencapai Rp 34 triliun pada tahun 2019. "Industri e-commerce menjadi target utama serangan cyber karena data konsumen yang banyak dan berharga," tutur Damar Juniarto, Direktur Eksekutif SAFEnet.
Pertama, kita harus memahami bahwa serangan cyber bisa datang dari mana saja. Perlindungan data konsumen harus menjadi prioritas utama. Penggunaan teknologi enkripsi kuat dan sistem autentikasi dua faktor bisa menjadi langkah awal. Selain itu, sosialisasi tentang pentingnya keamanan cyber kepada konsumen juga harus dilakukan. Kedua, perusahaan harus selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan ancaman baru. "Karena perubahan teknologi sangat cepat, perusahaan harus melakukan penilaian risiko keamanan cyber secara berkala," ujar Juniarto.
Menyusun Strategi Efektif untuk Meningkatkan Proteksi Cyber
Untuk meningkatkan proteksi cyber, perusahaan e-commerce perlu mempertimbangkan beberapa strategi efektif. Pertama, perusahaan harus menerapkan kerangka kerja keamanan yang komprehensif. Kerangka kerja ini harus mencakup pengamanan infrastruktur IT, pelatihan karyawan, dan pemantauan ancaman cyber. "Perusahaan harus melibatkan semua pihak, mulai dari manajemen sampai karyawan, dalam upaya peningkatan keamanan cyber," kata Rudi Lumanto, Ketua Dewan Pakar Indonesia Cyber Security Forum.
Kedua, perusahaan harus berinvestasi dalam teknologi keamanan terbaru. Teknologi seperti machine learning dan kecerdasan buatan dapat digunakan untuk mendeteksi dan mencegah serangan cyber. "Investasi dalam teknologi keamanan penting untuk melindungi data konsumen dan reputasi perusahaan," tegas Lumanto.
Ketiga, perusahaan harus bekerja sama dengan pihak ketiga untuk audit keamanan. Audit ini penting untuk mengevaluasi efektivitas strategi keamanan dan mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan. "Kerjasama dengan ahli keamanan cyber dapat memperkuat sistem keamanan perusahaan dan memberikan rekomendasi perbaikan yang berarti," tambah Lumanto.
Akhirnya, proteksi cyber bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, perusahaan e-commerce di Indonesia dapat meminimalkan risiko dan melindungi data konsumen. Seperti yang Lumanto simpulkan, "Keamanan cyber bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita menggunakan teknologi tersebut dengan bijak dan bertanggung jawab." Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang aman dan terpercaya untuk semua pengguna di Indonesia.